Gerak News, Jakarta- Prof. Mahfud MD menanggapi pernyataan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Haikal Hassan Baras tentang sertifikasi halal.
Dikatakan Mahfud, ada kesalahpahaman dalam penjelasan pemerintah tentang sertifikasi ini, terutama soal penerapannya terhadap barang yang diperjualbelikan.
“Penjelasan Pemerintah tentang sertifikasi ini salah,” ujar Mahfud dalam keterangannya di aplikasi X @mohmahfudmd (26/10/2024).
Ia pun mempertanyakan mengapa semua produk mesti memiliki sertifikat halal. Mahfud memberikan contoh seperti usaha jual beli kambing, laptop, hingga buku.
“Masak, semua yang dijualbelikan harus pakai sertifikasi halal? Bagaimana kalau membeli kambing, ayam, laptop, buku dll?,” cetusnya.
Mahfud menilai bahwa jika aturan seperti itu diterapkan terlalu luas, masyarakat bisa merasa bahwa praktik beragama di Indonesia menjadi lebih rumit.
“Kalau seperti itu, jadinya beragama di negara ini terasa sulit,” tandasnya.
Menurutnya, tak semua barang yang tidak dikonsumsi langsung oleh manusia perlu mendapat sertifikasi halal.
“Tak semua yang haram dimakan itu tak boleh diniagakan,” kuncinya.
Sebelumnya diketahui, Haikal Hassan menegaskan bahwa semua produk yang diperjualbelikan di Indonesia mesti mengantongi sertifikat halal.
“Semua produk yang ada, beredar, masuk, diperjualbelikan di wilayah Republik Indonesia, wajib bersertifikat halal. Itu UU jadi musti begitu,” kata Haikal dalam videonya yang beredar.
Pria yang karib disapa Babe Haikal ini merincikan, produk-produk yang dimaksud itu seperti makanan, minuman, hingga sembelihan.
“Yang dimaksud dengan produk, semua yang berbentuk makanan (yang di hotel, restoran, cafe) itu wajib bersertifikat halal,” sebutnya.
“Minuman juga, obat, kosmetik, bahkan fashion, barang guna, dan sembelihan juga jangan lupa, dan semua barang-barang olahan,” sambung dia.
Redaksi Gerak News