GerakNews- Pada 958 tahun lalu, 14 Oktober 1066, Harold Godwinson Raja Inggris meninggal dunia. Mata Harold II, demikian ia dikenal, tertusuk panah dalam pertempuran Hastings. Ini mengakhiri posisinya sebagai Raja Inggris dalam waktu 10 bulan.
Harold II, yang lahir pada 1022 ini, diangkat menjadi raja pada 6 Januari 1066 dan dinobatkan di gereja Westminster Abbey, yang bergaya gotik.
Pertempuran Hasting adalah pertempuran antara bangsa Norman yang ingin menaklukan Inggris. Orang Norman adalah orang-orang keturunan bangsa Viking yang sudah tinggal berabad-abad di Perancis bagian Utara. Pasukan Norman dipimpin oleh Raja William I atau William Sang Penakluk.
Lokasi pertempuran Hasting adalah pelabuhan penangkapan ikan yang penting bagi Inggris. Hasting berada di Borough, pesisir Selatan Inggris, di Sussex Timur.
Lokasi pertempuran sebenarnya dipilih Harold, sebab dianggap sebagai posisi yang menguntungkan di Bukit Senlac, dengan pasukan yang sangat terlatih. Bukit Senlac, sekitar 10 KM dari pusat Hasting. Namun pasukan William yang sempat mundur setelah dihujani kapak, batu dan tombak, kembali merangsek.
Dan memang mundurnya pasukan William hanya pura-pura. Itu hanya taktik belaka. Melihat pasukan William mundur, pasukan Harold mengejar dan meninggalkan posisi mereka di Senlac. Pasukan Willian pun memukul mundur, dan saat pasukan Harold mau kembali ke posiso dan berencana membentuk formasi awal sudah sangat kelelahan. Dan akhirnya berantakan.
Raja William kemudian menjadi Raja Inggris pertama dari bangsa Norman. Ia menjadi Raja Inggris sejak tahun 1066 sampai mangkat pada tahun 1087.
(YSA)