GerakNews- Selain Imam Bukhari, pengumpul hadits paling otoritatif adalah Imam Muslim. Buku antologi Jami’u al-Shahih Imam Muslim dianggap satu tingkat di bawah otoritas hadits Imam Bukhari. Namun tak sedikit yang menilai bahwa hadits Imam Muslim lebih superior dibanding hadits Imam Bukhari.
Nama lengkap Imam Muslim adalah Abu Husain Asakiruddin Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Ward, lahir di Khurasan pada 817 Masehi. Wilayah Khurasan kini berada di wilayah Iran.
Punya ingatan yang tajam dan kuat, Muslim belajar secara serius semua ilmu-ilmu keislaman. Muslim kemudian fokus mengambil studi hadits. Di Mekkah, Muslim bertemu dengan Imam Bukhari dan berguru kepadanya.
Satu ketika, tulis Maljoum Khan, dalam buku The Muslim 100 the Lives, Muslim tak sepakat dengan salah seorang gurunya bernama al-Dhuhali. Al Dhuhali berseteru dengan Bukhari dan melarang semua muridnya mendatangi majelis ilmu Bukhari. Namun demikian, Muslim terus datang ke majelis ilmu Bukhari hingga dianggap tak setia oleh al-Dhuhali.
Menurut Husain bin Ali al-Naisaburi, shahih Muslim merupakan karya antologi hadits paling otoritatif yang pernah diproduksi. Muslim sama sekali tidak membuat kesalahan dalan sanad atau matan hadits.
(YSA)