Gerak News, Bogor- Polisi mengungkap kawanan perampok sadis yang membunuh HS (26) di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, beberapa kali memantau rumah korban. Pemantauan dilakukan selama lima hari.
“Kalau mantau dari lima hari sebelum kejadian bolak-balik, tapi hanya lewat,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, Selasa (24/9/2024).
Teguh mengatakan dalang perampokan, yaitu D, telah mengenal korban HS. D pernah datang sekali ke rumah korban saat menggadaikan mobil yang dibawanya.
“Cuma pas gadai mobil (pelaku ke rumah korban),” tuturnya.
Sebelumnya, komplotan perampok melukai satu keluarga di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satu korban berinisial HS (26), yang merupakan kepala keluarga, tewas setelah dianiaya para pelaku.
Wakapolres Bogor Kompol Adhimas mengatakan korban HS tewas setelah dipukul dengan kunci pas oleh tersangka. Polres Bogor menghadirkan kunci pas yang menjadi saksi bisu kasus perampokan maut tersebut dalam jumpa pers di Mapolres Bogor.
“Tersangka D memukul kepala sebelah kanan HS dengan kunci pas beberapa kali, dan tersangka S membekap mulut korban dengan kain lap dan menjerat leher korban menggunakan kabel,” kata Adhimas, Senin (23/9).
Setelah memastikan HS tewas, kawanan perampok tersebut masuk ke rumah. Mereka masuk untuk menganiaya anggota keluarga HS yang lain.
“Setelah memastikan korban HS meninggal, selanjutnya tersangka D dan S masuk dalam rumah secara bergantian menganiaya anggota keluarga korban lainnya mulai dari NN ibu mertua korban, korban RF istri korban, dan korban AL anak dari korban sehingga para korban luka berat,” ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan keempat korban dianiaya menggunakan kunci pas. Polisi menyita kunci pas tersebut sebagai barang bukti.
“Dianiaya menggunakan kunci pas, jadi semua korban dianiaya menggunakan kunci pas. Yang menganiaya eksekutornya ada dua orang, yaitu Saudara D dan Saudara S,” tuturnya.
Redaksi Gerak News