Gerak News, Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID untuk menjadi penentu harga komoditas di pasar global atau global pricesetter.
Gus Falah menyatakan, MIND ID atau Indonesia memiliki cadangan mineral dan batu bara yang besar sehingga mampu mengontrol produksi.
“Ketika produksi bisa dikontrol, harga pun dapat kita atur, asalkan kita mampu membangun aliansi strategis yang dapat mendukung upaya kita,” ujar Gus Falah, Rabu 18 September 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, untuk beberapa komoditas, hingga kini Indonesia masih mengacu pada indeks komoditas dari negara lain.
Misalnya, dalam produk batu bara, Indonesia masih bergantung pada indeks dari Australia dan negara lainnya.
Begitu juga untuk harga komoditas sawit dan CPO, Indonesia masih mengacu pada Malaysia melalui Bursa Malaysia Derivatives (BMD).
“Jadi kedepannya kita memang harus mendorong MIND ID untuk menentukan batas kuota produksi nasional yang ketat, yang bisa dijadikan acuan produksi oleh seluruh pelaku industri mineral pertambangan di Indonesia agar kita dapat menentukan harga,” ujar Gus Falah.
“Dalam beberapa komoditas kita mungkin belum bisa merdeka. Tapi dalam komoditas mineral dan batu bara, kita seharusnya merdeka dalam menentukan harga bahkan menjadi acuan dunia, disinilah pentingnya peranan MIND ID sebagai Holding Industri Pertambangan,” tambahnya.
Redaksi Gerak News