Gerak News, Jakarta- Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus menekankan pentingnya dialog antaragama buat mencegah pemaksaan kehendak dan ekstremisme. Hal itu disampaikan Paus Fransiskus saat berpidato di hadapan sejumlah tokoh di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/9/2024).
Paus Fransiskus mengatakan, dialog antaragama bisa menghapus prasangka dan menumbuhkan suasana saling menghargai serta saling percaya. “Hal ini sangatlah penting untuk menghadapi tantangan-tantangan bersama termasuk tantangan untuk melawan ekstremisme dan intoleransi, yang melalui pembelokan agama, berupaya untuk memaksakan sudut pandang mereka dengan menggunakan tipu muslihat dan kekerasan,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menyampaikan, Gereja Katolik terus berupaya melakukan dialog antaragama buat memperkuat kerukunan dan menjamin perdamaian.
“Dan menyatukan upaya-upaya untuk menghapuskan ketimpangan dan penderitaan yang masih bertahan di beberapa wilayah negara,” ucap Paus Fransiskus.
Menurut Paus Fransiskus, kesadaran untuk berpartisipasi dalam sejarah bersama, termasuk solidaritas, adalah unsur hakiki. Dia mengatakan, buat mewujudkan hal itu semua orang bisa memberikan sumbangsihnya, serta membantu mengidentifikasi solusi-solusi yang tepat guna menghindari kejengkelan yang muncul dari perbedaan, dan untuk mengubah perlawanan kepada kerja sama yang efektif. Menurut Paus Fransiskus, keseimbangan di antara kemajemukan budaya dan ideologi-ideologi berbeda, serta cita-cita yang mempererat persatuan, harus terus dibela dari berbagai ketimpangan.
“Ini adalah karya keterampilan yang dipercayakan kepada semua orang, tapi secara khusus kepada mereka yang terlibat dalam kehidupan politik yang harus memperjuangkan kerukunan, persamaan, rasa hormat atas hak-hak dasar manusia, pembangunan berkelanjutan, solidaritas dan upaya mencapai perdamaian baik di dalam masyarakat maupun dengan bangsa-bangsa serta negara lain,” papar Paus Fransiskus.
Redaksi Gerak News