Gerak News- Di tepi Sungai Dunao, subuh hari, Muhammad Al Fatih, penguasa dari Kekhalifahan Utsmaniyah, berdiri memandang wilayah Rumania, setelah malam harinya pada 4 Juni 1462 mengerahkan 120 meriam terbaru dan ribuan pasukan untuk menyerang Vlad Dracula atau Vlad si Penyula.
Pasukan Vlad berhasil dikalahkan, namun penyerangan tak berjalan sempurna. Vlad dan pasukan yang tersisa berhasil kabur.
Mahmud Pasha, kepercayaan Al Fatih, curiga ada pengkhianat di dalam kekhalifahan. Pasha curiga pada Pangeran Radu, yang merupakan adik kandung Vlad namun yang sudah tinggal sejak kecil di Kekaisaran Utsmaniyah dan sudah dianggap saudara oleh Al Fatih.
Kepada Pasha, Al Fatih mengingatkan agar tak sembarangan menuduh. Radu sudah ia anggap adik kandungnya sendiri.
Al Fatih mendatangi tenda Radu. Kepada Radu, secara pribadi, Al Fatih mengatakan bahwa Pria yang putus asa untuk mempertahankan kekuasaan atau merebut kekuasaan, mampu melakukan apa pun. Bahkan, itu jika berarti mengkhianati orang terdekat mereka.
Radu di kemudian hari mengalami dilema. Ia harus mengkhianati Al Fatih yang selama ini sudah menganggap adiknya dan diayomi oleh Kekhilafan atau berpihak pada kakaknya Vlad dan rakyat Wallachia.
(YSA)
Redaksi Gerak News