Gerak News, Jakarta- Politisi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menilai, keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang urung pensiun dari partai karena ada pihak lain yang mau ‘mengambil’ PDI Perjuangan, mencerminkan sikap Megawati sebagai pemersatu partai.
Gus Falah menyatakan, dalam sejarah PDI Perjuangan, Megawati sudah teruji dalam menyelamatkan partai dari perpecahan. Termasuk ketika perpecahan itu didalangi oleh kekuasaan.
“Kita lihat saja, ketika Kongres Medan 1996 sampai munculnya tragedi 27 Juli, ibu Megawati menyelamatkan partai ini dari perpecahan karena intervensi kekuasaan,” ungkap Gus Falah, Kamis 15 Agustus 2024.
Tokoh Baitul Muslimin Indonesia itu melanjutkan, langkah Megawati menyelamatkan partai juga tampak ketika potensi perpecahan muncul pada Kongres PDI Perjuangan 2005. Ketika periode pertama Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu, PDI Perjuangan mengambil sikap sebagai oposisi.
“Jadi, sebagai pemersatu partai, Ibu Megawati memang selalu menyelamatkan partai dari perpecahan di masa-masa genting,” ujar Gus Falah.
“Sehingga, sangat wajar apabila beliau kembali bersikap demikian ketika ada indikasi PDI Perjuangan akan diacak-acak pihak lain,” pungkas Anggota DPR-RI itu.
Sebelumnya, Megawati menyampaikan hal tersebut di hadapan kader dalam pidato politiknya di DPP PDI Perjuangan, tepat setelah pengumuman bacalon kepada daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2024 mendatang.
Megawati kemudian menyebut ada pihak yang mau mengambil PDI Perjuangan.
Hal itu membuat Megawati, yang awalnya berpikir untuk pensiun, tergerak untuk kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Redaksi Gerak News