Gerak News, Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menegaskan keputusan PT PLN (Persero) membatalkan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), semakin membuktikan bahwa PLN serius memerangi emisi karbon.
Seluruh PLTU itu sebelumnya telah direncanakan dalam RUPTL 2019 – 2028.
Gus Falah melanjutkan, langkah PLN itu menunjukkan BUMN tersebut fokus mengembangkan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) di negeri ini.
“Hingga 2023, pengembangan pembangkit EBT PLN telah mencapai 8.786 megawatt. Dengan makin bertambahnya kapasitas EBT, emisi karbon kian tergerus,” ungkap Gus Falah, Senin 12 Agustus 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, komitmen kuat PLN pada penggunaan energi baru terbarukan itu akan memuluskan target PLN di tahun 2040, yakni pembangkit listrik berbahan bakar EBT mencapai 75%.
Gus Falah pun optimistis upaya PLN ini mampu menghindari sekitar 1,8 miliar ton emisi CO2 hingga 2049.
“Apalagi PLN juga sudah membatalkan 1,3 GW PLTU yang sudah masuk Power Purchase Agreement. Ini semakin memperhebat ‘kekuatan’ PLN dalam memerangi emisi karbon,” ungkap Gus Falah.
Redaksi Gerak News