Jusuf Kalla melihat Ini adalah momentum yang pas, bersatunya Fatah dan Hamas
Gerak News, Jakarta – Pada Kamis 1 Agustus yang lalu, Jusuf Kalla (JK) dan Din Syamsudin bertolak ke Doha untuk menghadiri pemakaman petinggi Hamas Ismail Haniyeh.
Pada kesempatan setelahnya di hari Jum’at 2 Agustus, rombongan Jusuf Kalla lebih dulu menunaikan shalat Jumat di mesjid negara Qatar, lalu di lanjutkan shalat jenazah. Sebagai salah satu dari sejumlah wakil beberapa negara Islam yang datang melayat ke Doha, JK berkesempatan berdoa di pusara Ismail Haniyeh.
“Kita berharap peristiwa kematian Tokoh Hamas ini menjadi momentum persatuan Rakyat Palestina, khususnya persatuan antara Fatah dan Hamas. Persatuan keduanya merupakan syarat mutlak bagi kekuatan Palestina,” kata JK yang di kutip melalui Detik News, Jumat (2/8/2024).
Di lansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, para pelayat berkumpul di masjid besar Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab di sebelah utara Doha. Mereka yang hadir termasuk Khaled Meshaal, yang di perkirakan akan menjadi pemimpin politik baru Hamas. Para pejabat senior Hamas lainnya dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani juga hadir.
Haniyeh di makamkan di sebuah pemakaman di kota Lusail, sebelah utara Doha. Peti jenazah Haniyeh, yang di bungkus bendera Palestina, di bawa melintasi masjid melewati ratusan orang bersama dengan peti jenazah pengawalnya, yang tewas dalam serangan yang sama di Teheran, ibu kota Iran pada hari Rabu lalu.
Pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya sebelumnya mengatakan dalam konferensi pers bahwa Haniyeh tewas karena rudal yang menghantamnya di wisma tamu negara di Teheran, tempat ia menginap. Saat itu, Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.
Pemerintah Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan itu dan telah bersumpah untuk membalas dendam. Israel sendiri hingga kini tidak mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut ataupun membantahnya.
Redaksi Gerak News