Gerak News, Jakarta- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi untuk mendorong akselerasi transisi energi untuk menuju industri hijau melalui proses bisnis dan operasional yang rendah karbon.
Direktur Operasi SMGR, Reni Wulandari mengatakan, sinergi tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya industri hijau melalui penggunaan listrik berbasis EBT.
“Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam dan mempercepat capaian penurunan emisi karbon,” kata Reni dalam siaran pers, Rabu (17/7/2024).
Dia mengatakan, sebagai pengguna energi, hubungan SMGR dengan PLN lebih dari sekadar konsumen dan penyedia jasa, tetapi juga mitra dalam mendorong keberlanjutan.
SMGR telah menandatangani nota kesepahaman dalam menghadirkan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan di area operasi Semen Indonesia pada September 2023 lalu.
Reni menambahkan, pihaknya merupakan pengguna listrik berskala besar dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp 2,9 triliun per tahun. Di sisi lain, SMGR memiliki lahan berupa atap bangunan, lahan, dan kolam, yang berpotensi digunakan untuk implementasi panel surya hingga 572 MegaWatt peak (MWp).
“Kerja sama dengan PLN dalam pengembangan panel surya, diharapkan dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target penurunan intensitas emisi CO2 cakupan 2 sebesar 23,9 persen dari baseline 2019,” ujar Reni.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo barharap kerjasama SMGR dan PLN dapat semakin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Kontribusi pelanggan sangat besar dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara,” jelas dia.
Demi mendukung energi rendah karbon, PLN juga mengembangkan bisnis beyond kWh di mana PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga layanan internet, fiber optic, dan green services untuk mendukung industri rendah karbon.
Redaksi Gerak News