Gerak News, Jakarta- PLN Energi Primer Indonesia (EPI) meraih pendapatan usaha sebesar Rp20,22 triliun selama 2023 atau tumbuh 29,77 persen year on year (YoY) dibandingkan capaian tahun 2022 yang sebesar Rp15,5 triliun.
Capaian ini menjadikan PLN EPI sebagai subholding PT PLN (Persero) yang berkontribusi besar terhadap pendapatan beyond kWh (pendapatan non kelistrikan) PLN yakni sebesar Rp5,08 triliun.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu mengatakan, PLN EPI merupakan garda depan PLN untuk memastikan keandalan pasokan energi primer untuk kelistrikan.
Hal tersebut terlihat dari terjaganya rata-rata Hari Operasi Produksi (HOP) batu bara selama 25 hari; BBM 7,15 hari; dan pemenuhan pasokan gas sebesar 99,99 persen dari konfirmasi nominasi.
Adapun, PLN EPI telah menciptakan value creation bagi PLN Grup berupa efisiensi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik sebesar Rp1,89 triliun meliputi efisiensi biaya penyediaan gas, biomassa, batu bara serta efisiensi biaya administrasi dan umum.
“Dari segi upaya menjaga keandalan pasokan energi primer, PLN EPI telah melakukan mekanisme kontrak penyediaan batu bara dengan skema multi destinasi sehingga terdapat fleksibilitas pasokan untuk PLTU PLN Grup,” ujar Iwan Agung.
Pendapatan beyond kWh sebesar Rp5,08 triliun meningkat 74 persen dari 2022. Selain itu, PLN EPI juga berkontribusi terhadap 49,46 persen pencapaian pendapatan beyond kWh PLN. Pasokan biomassa dari PLN EPI sebanyak 1,01 juta ton juga membantu PLN dalam mengurangi emisi karbon sebanyak 1,05 juta ton CO2.
Iwan Agung menyampaikan bahwa peningkatan pendapatan usaha tahun 2023 juga dibarengi dengan pertumbuhan laba bersih. Tercatat, PLN EPI mencetak laba bersih sebesar Rp1,45 triliun atau naik signifikan 65,37 persen yoy dari raihan tahun 2022 yang sebesar Rp878 miliar.
PLN EPI memiliki tiga program utama yang sesuai dengan RKAP 2023 guna memastikan keamanan pasokan energi primer untuk pembangkit PLN. Pertama, menjalin kontrak jangka panjang dengan sumber tambang, dan mitra pemasok serta perusahaan transportasi batu bara.
“Rencana program ini berhasil dijabarkan melalui realisasi volume pasokan batubara PLN Grup tahun 2023 sebesar 66,94 Juta MT,” ujar Iwan Agung.
Kedua, menjamin pasokan gas, LNG, dan BBM untuk kebutuhan PLN.
Iwan mengatakan PLN EPI sukses melakukan penyediaan gas pipa dan LNG untuk pembangkit PLN sebesar 393.062 BBTU atau 99,99 persen dari konfirmasi nominasi. Untuk jaminan penyediaan energi primer BBM, PLN EPI berhasil menjaga HOP rata-rata 7,15 pasokan hari (range keamanan 6-9 hari).
Ketiga, memastikan model supply chain pasokan biomassa melalui pengembangan ekosistem hulu-hilir.
“Volume pasokan biomassa sebesar 1,01 juta ton, mencapai 108,60 persen dari target,” pungkas Iwan.
Redaksi Gerak News