Gerak News, Jakarta- Menteri BUMN Erick Thohir menrgetkan produksi BBM campuran bioetanol 700 ribu ton per tahun. Pemerintah akan fokus produksi bioetanol dengan komoditas gula.
“Memang kalau dilihat sendiri kan bioetanol yang dibutuhkan dalam jangka pendek ini kalau kita mau baik, itu butuh 700 ribu. Artinya perlu percepatan produksi,” beber Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).
Salah satunya yang sudah dimulai produksinya oleh Pertamina dan PTPN, yaitu pabrik PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Surabaya Jawa Timur. Pabrik Enero bisa memproduksi 30 ribu ton BBM bioetanol per tahun.
“Ini sudah disalurkan ke hampir 86 pom bensin di Jawa, tapi ini masih trial ya, jadi ini akan didorong,” kata Erick.
Selain itu pengembangan bioetanol melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke. Kombinasi pengembangan lewat KEK dan kerja sama BUMN ditargetkan bisa menggenjot produksi hingga 700 ribu ton per tahun.
“Ada dua yang didorong di Merauke, PSN dan juga ada KEK yang dikelola BUMN, jadi ada private sector dan BUMN yang produksi percepatan,” ujar Erick.
Erick juga mengatakan kebijakan bioetanol yang dicampur ke BBM ini bakal diteruskan oleh Prabowo Subianto ketika memimpin Indonesia bulan Oktober mendatang.
“Saya yakin pemerintah ke depan pak Prabowo meyakini bioetanol ini menjadi salah satu solusi,” sebut Erick
Redaksi Gerak News