Gerak News, Jakarta- Kementerian Pertanian (Kementan) ingin mendorong para petani di Indonesia untuk mengoptimalkan nilai tambah perekonomian yang dihasilkan dari program hilirisasi, dengan cara melakukan pengolahan berkelanjutan dari setiap pangan hasil panen.
“Kita juga ingin mendorong sesuai arahan Bapak Presiden juga hilirisasi pertanian. Kita jangan hanya mendapatkan keuntungan di on pump-nya saja, tetapi bagaimana nilai tambah dari produk itu,” kata Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementan Fadjry Djufry di Jakarta, Senin
Fadjry mengatakan pengolahan turunan dari produk pertanian bisa menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat dari produk hulunya. Seperti halnya padi yang bisa diolah menjadi biosilika dari sekam padi, serta susu fortifikasi dari beras.
Dirinya menjelaskan untuk olahan biosilika bisa menghasilkan keuntungan ekonomi mulai dari Rp200 ribu hingga Rp1 juta rupiah per liter, serta produk ini dibutuhkan oleh banyak negara.
Sedangkan untuk susu fortifikasi dinilai bisa menggerakkan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, mengingat bahan baku produk ini mudah didapatkan, serta memiliki nilai gizi enam kali lebih tinggi dari susu sapi.
“Ini kita akan dorong terus, karena kenapa kalau kita kembangkan susu fortifikasi dari beras ini pasti akan menggerakkan UMK seluruh Indonesia. Karena dia beras yang tadinya tidak ada harganya bisa lebih tinggi harga jual dan demand-nya,” kata dia.
Lebih lanjut, menurut dia guna mendorong pemanfaatan nilai tambah dari hilirisasi, pihaknya menginginkan di setiap provinsi di tanah air memiliki Duta Petani Milenial, itu karena para generasi muda dinilai lebih memahami konsep teknologi sehingga pemanfaatan dari nilai tambah itu bisa lebih masif.
“Kita harapkan dengan inovasi teknologi pertanian para petani muda ini mau (menerapkan hilirisasi). Karena kata kunci dari pertanian itu ada di hilirisasi, bagaimana memberikan nilai tambah dari produk itu,” kata dia.
Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan hilirisasi pertanian akan memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani dan juga merupakan langkah krusial yang harus dilakukan karena akan menekan impor.
Menurut Mentan hilirisasi akan memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani. Langkah itu diharapkan dapat mengurangi fluktuasi harga yang sering menjadi masalah di sektor pertanian, khususnya saat musim panen raya tiba.
Redaksi Gerak News