Gerak News, Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menyambut positif pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Kabupaten Mimika, Papua Tengah yang diterima PT Freeport Indonesia.
Konsentrat itu akan dimurnikan di smelter milik Freeport di Gresik.
Gus Falah berharap beroperasinya smelter Freeport sebentar lagi, bisa berkontribusi bagi peningkatan taraf hidup masyarakat Gresik.
“Semoga beroperasinya smelter ini ‘berkah’ bagi Gresik,” ujar Anggota DPR-RI Dapil Jatim X yang meliputi Gresik dan Lamongan itu, Senin 24 Juni 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap ada efek berganda terhadap ekonomi lokal, dengan beroperasinya smelter Freeport.
Selama ini, sambung Gus Falah, sebenarnya proses pembangunan smelter telah menyerap 40.000 tenaga kerja, yang 60% di antaranya adalah warga Jawa Timur.
Gus Falah juga mencatat efek berganda berupa perputaran ekonomi di berbagai bidang meliputi katering, angkutan pekerja, jasa kebersihan, perusahaan penyalur tenaga kerja, serta alat tulis kantor. Perputaran ekonomi itu melibatkan perusahaan kecil lokal di Gresik maupun Jatim.
“Semoga perputaran ekonomi semakin dahsyat setelah smelter sepenuhnya beroperasi, dan semakin menjadi berkah untuk Gresik,” ujar Gus Falah.
Konsentrat tembaga itu sendiri diangkut menggunakan Kapal Mother Vessel (MV) Unitama Lily dari pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ke pelabuhan Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/6).
Kapal itu telah membawa 22.000 ton konsentrat tembaga, di mana 10.000 ton dimurnikan di smelter pertama PTFI yaitu PT Smelting dan 12.000 ton menjadi pasokan utama smelter baru PTFI yang beroperasi bulan ini.
Sementara, smelter konsentrat tembaga Freeport itu akan diresmikan pada pekan depan.
Pabrik tembaga ini merupakan proyek smelter kedua milik PTFI. Smelter ini dibangun sejak Oktober 2021 dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan sebanyak 600 ribu katoda tembaga per tahun.
Redaksi Gerak News