Gerak News, Jakarta-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengupayakan biaya energi murah, khususnya gas, setelah bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Pertemuan antara kedua menteri tersebut membahas pemasangan pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang Tahap II (ruas Batang–Kandang Haur Timur).
“Kan itu (pemasangan pipa) lewat-lewat daerahnya PUPR, kami (ESDM) meminta akses. Pak Basuki bantuin, top. Free access, no cost,” ujar Arifin ketika ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Jakarta, Kamis.
Dengan kesepakatan tersebut, kata Arifin, Kementerian ESDM berharap tidak terdapat biaya tambahan untuk mengeksekusi proyek Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap II.
“Biar energi bisa murah,” kata Arifin.
Proyek tersebut merupakan proyek pembangunan infrastruktur pipa sepanjang 245 km tersebut, dan diperkirakan memakan biaya Rp3,3 triliun. Durasi pekerjaan konstruksi diperkirakan selama 17 bulan kalender atau sekitar 510 hari, akan dimulai dari bulan Juli 2024 sampai dengan Desember 2025.
Arifin mengatakan bahwa proyek tersebut akan ditangani oleh Kementerian ESDM, sehingga pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia mengungkapkan bahwa proses lelang proyek ini akan dibuka bulan depan.
“Baru mau dibuka, nanti bulan depan. Sekarang kan beresin dulu administrasinya, izin-izin,” kata Arifin.
Setelah itu, tutur Arifin melanjutkan, pada 2025, Kementerian ESDM akan memulai proyek pipa gas bumi Dumai–Sei Mangkei sepanjang 400 km.
Dikutip dari laman resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, pembangunan CISEM Tahap II dari Batang hingga ke Kandang Haur Timur direncanakan berlangsung tahun 2024 hingga 2025.
Potensi demand pipa CISEM tahap 2 ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes, dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD. Selain itu, juga terdapat konsumen komersial seperti hotel dan restoran.
Redaksi Gerak News