Gerak News, Jakarta- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan menambah modal melalui penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Itu berarti, holding pertambangan MIND ID akan segera menambah 14% saham di Vale.
“Rasio HMETD INCO adalah 8.233:500 untuk saham (setiap pemegang 8.233 saham lama INCO mempunyai 500 HMETD untuk membeli 500 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 3.050 per saham),” bunyi pengumuman BEI seperti dikutip, Senin (17/6/2024).
Harga teoritis saham untuk pasar reguler dan negosiasi pada 19 Juni 2024 sebesar Rp 3.990. Harga teoritis sendiri merupakan harga yang diterapkan bursa sebagai pedoman tawar menawar atas saham pada saat dimulainya perdagangan pertama di pasar reguler setelah adanya penerbitan saham baru. Harga saham INCO pada saat akhir cum di pasar reguler tanggal 14 Juni 2024 tercatat pada harga Rp 4.050.
Dengan demikian, harga teoritis untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI serta Indeks Harga Saham Individual ditetapkan berdasarkan formula (Rp 4.050×8.233) + (Rp 3.050×500)/8.233+500=Rp 3.992,746.
“Harga Teoretis saham INCO yang dicantumkan di JATS untuk Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada tanggal 19 Juni 2024 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 3.990,” bunyi pengumuman itu lebih lanjut.
Sebelumnya, Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menyatakan, proses divestasi saham Vale Indonesia akan rampung bulan ini. Dengan begitu, kewajiban divestasi telah rampung.
Sebagai informasi, pemegang saham Vale Indonesia akan melepas saham 14% kepada holding pertambangan MIND ID. Dengan begitu, kepemilikan MIND ID pada Vale Indonesia akan menjadi 34%, dari sebelumnya 20%.
“Targetnya akan rampung bulan ini, bulan ini harusnya sudah rampung semua. Nah dengan rampungnya proses divestasi ini, maka selesai sudah pelaksanaan kewajiban divestasi kita,” katanya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (10/6).
Dia mengatakan, proses divestasi sendiri berjalan dengan lancar. Dia mengatakan, proses divestasi ini telah dimulai pada 26 Februari yang lalu dengan adanya penandatanganan kesepakatan. Dalam kesepakatan divestasi itu juga disepakati pula skema transaksinya.
“Saya rasa kalau proses divestasi lancar ya, jadi setelah tanda tangan tanggal 26 Februari yang lalu, kan sudah sepakat bahwa eksekusi divestasi akan lewat rights issue dan juga secondary yang akan dilakukan pada saat bersamaan,” ungkapnya.
Redaksi Gerak News