Gerak News, Jakarta- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan warga NU bebas untuk menentukan pilihan politiknya masing-masing dalam Pilkada mendatang.
Namun dia mengingatkan agar para pihak yang berkampanye saat Pilkada nanti tidak membawa nama lembaga NU.
“Sikap politik soal Pilkada ini sebetulnya sama, kita ini minta tidak membawa lembaga. Warga NU itu berhak membuat pilihan politiknya masing-masing tapi jangan membawa-bawa lembaga,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di PBNU, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Gus Yahya mengingatkan semua pihak agar berkampanye tak mengatasnamakan pengurus NU. Apalagi menggunakan fasilitas milik NU.
“Jangan misalkan berkampanye, atas nama pengurus NU, jangan menggunakan fasilitas-fasilitas milik NU,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kantor-kantor milik NU juga tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik. Terkait hal tersebut, Gus Yahya mengatakan sudah mengeluarkan imbauan kepada para pengurus NU.
“Ini jelas kita sudah keluarkan itu namanya parameter-parameter pengurus sudah sampai ke bawah. Nah kalau mau dukung mendukung, silakan saja,” tutur Gus Yahya.
Sebagai informasi, coblosan pilkada serentak digelar November 2024. Pelantikan diperkirakan berlangsung Januari 2025.
Tahapan Pilkada 2024 diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024. Pemungutan suara atau pencoblosan Pilkada 2024 dilaksanakan secara serentak pada tanggal 27 November 2024.
Redaksi Gerak News