Gerak News, Jakarta- Paus Fransiskus pada Rabu (5/6) menyatakan penyesalannya, karena apa yang terjadi dalam Perang Dunia II tidak dijadikan pelajaran.
Dia juga memberikan peringatan terhadap ancaman dari konflik meluas, menjelang peringatan ke-80 pendaratan pasukan Sekutu di Normandy, Prancis yang juga dikenal sebagai D-Day Landings.
“Orang-orang memiliki ingatan yang pendek,” tulis Paus dalam sebuah surat kepada Uskup Bayeux, kota di Prancis utara yang dekat dengan lokasi pendaratan itu.
Selama beberapa dekade, kata dia, “ingatan terhadap kekeliruan di masa lalu” telah membantu untuk mempertahankan tekad untuk “melakukan apapun yang mungkin untuk menghindari konflik terbuka lain di dunia”.
Tapi, kata dia lagi: “Saya mencatat dengan kesedihan bahwa ini tidak terjadi lagi hari ini dan bahwa orang-orang memiliki ingatan yang pendek”.
“Ini sangat mengkhawatirkan, bahwa hipotesis dari konflik umum kadang sekali lagi, dipertimbangkan dengan serius, bahwa orang-orang sedikit demi sedikit terbiasa dengan kemungkinan yang tidak dapat diterima,” imbuhnya.
Paus Fransiskus berulang mengecam konsekuensi dari apa yang dia rujuk sebagai sesuatu yang “pelan-pelan menjadi Perang Dunia III”.
Prancis akan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin internasional pada Kamis, dalam upacara untuk menandai peringatan ke-80 D-Day Landings yang terjadi pada 6 Juni 1944 di Prancis utara.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron akan menjamu Presiden AS Joe Biden, Raja Charles III dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy akan bergabung dengan para pemimpin Barat di Normandy, Prancis utara, dalam sebuah upacara dimana tidak ada pejabat Rusia yang diundang karena serangan mereka terhadap Ukraina.
Redaksi Gerak News