Gerak News, Jakarta- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram (kg) per 30 April 2024 mencapai 33,38% atau dari sebesar 2,68 juta ton dari kuota yang dipatok oleh pemerintah sebesar 8,03 juta ton tahun 2024.
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebutkan realisasi hingga sepertiga tahun 2024 ini sesuai dengan outlook 2024 untuk penyaluran LPG yang termasuk jenis Public Service Obligation (PSO) 3 kg tersebut.
“Realisasi sampai 30 April 2024 sebesar 2,68 juta ton atau 33,38% dari kuota, saya kira ini kalau bicara dari sisi waktu sampai April itu sepertiganya dari setahun dan ini kita juga realisasi persis di angka 1/3,” jelas Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Jakarta, dikutip Kamis (30/5/2024).
Dadan juga mengatakan bahwa proyeksi penyaluran LPG 3 kg hingga akhir tahun 2024 akan lebih tinggi hingga 8,12 juta ton dari kuota yang ditetapkan oleh pemerintah 8,03 juta ton di tahun 2024 ini.
“Sehingga proyeksi kami untuk outlook sampe 2024 adalah sebsar 8,12 juta ton, sedikit lebih dari yang sudah ditetapkan dalam APBN,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, tren penyaluran LPG bersubsidi dari tahun ke tahun sejak tahun 2019 terus meningkat. Menurut catatan Dadan, pada tahun 2019-2022 lalu peningkatan penyaluran LPG subsidi tercatat rata-rata hingga 4,5% per tahun, sedangkan pada tahun 2022-2023 tercatat peningkatan penyaluran hingga 3,2% per tahun.
“Tren realisasi LPG tabung 3 kg terlihat pada grafik yaitu 2019-2022 rata-rata naik 4,5% per tahun. kemudian, untuk 2022 ke 2023 sebesar 3,2% per tahun,” tambahnya.
“Penurunan presentasi kenaikan sebesar 1,3% dipengaruhi hasil transformasi tahap I dan peningkatan pengawasan sehingga over kuota 2023 berhasil ditekan dan kami 2024 sedang melakukan hal tersebut,” imbuhnya.
Dengan begitu, kata Dadan, dengan memperhitungkan penyaluran LPG dari tahun 2022 yang peningkatannya menurun, maka pihaknya memproyeksikan konsumsi LPG pada tahun 2025 mendatang melonjak hingga 8,17 juta ton, lebih tinggi dari kuota taahun 2024 sebesar 8,03 juta ton.
“Dengan mempertimbangkan kenaikan volume penyaluran LPG bulan Juli-Desember 2022, ke Juli-Desember 2023 melalui Surat Dirjen Migas kepada Dirjen Anggaran tanggal 16 Februari 2024, maka diproyeksikan kebutuhan LPG 3 kg untuk 2025 adalah 8,17 juta ton,” tandasnya.
Redaksi Gerak News