Gerak News, Jakarta-Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menanggapi komitmen lembaga keuangan pembangunan milik pemerintah Amerika Serikat, United States International Development Finance Corporation (DFC) dalam mendukung pengembangan geothermal atau panas bumi di Jawa Timur (Jatim).
Anggota DPR yang berasal dari Jatim itu mengingatkan, agar kedaulatan energi Indonesia menjadi dasar bagi kerja sama pengembangan energi dengan pihak asing, termasuk dengan Amerika Serikat.
“Kita menanggapi positif komitmen DFC membantu pengembangan Pembangkit Listrik Blawan Ijen yang berbasis panas bumi. Namun, kita harus tetap berpegang pada prinsip kedaulatan energi dalam kerja sama tersebut,” ujar Gus Falah, Selasa (28/5/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, ketika sinergi dengan pihak asing dilakukan dalam pengembangan energi, hak kita sebagai bangsa untuk secara mandiri menentukan pengelolaan energi harus tetap dipertahankan.
“Apalagi, kita membutuhkan sumber-sumber energi baru terbarukan seperti panas bumi, untuk mencapai target net zero emission di masa depan,” ujar Gus Falah.
“Sehingga prinsip kedaulatan energi harus kita pegang teguh, guna mencapai kemandirian energi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Chief Executive Officer United States International Development Finance Corporation Nisha Biswal mengumumkan komitmen baru senilai USD126 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk perusahaan listrik Indonesia PT Medco Cahaya Geothermal.
Komitmen ini akan mendukung pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik Tahap I baru berkapasitas 31 MW, Ijen Geothermal di Jawa Timur. Proyek ini memperkuat tujuan bersama Amerika Serikat dan Indonesia, melalui Kemitraan Strategis Komprehensif yang akan meningkatkan keamanan ekonomi dan energi bagi kedua negara.
Redaksi Gerak News