Gerak News, Jakarta- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjelaskan alasan upacara Puncak Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Blok Rokan, Riau, Sabtu, 1 Juni 2024.
“Kenapa di Dumai? Kita ketahui, Blok Rokan ini sebelumnya dikelola perusahaan asing, Chevron sejak 2021 sudah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, sudah dikelola pemerintah melalui BUMN, dalam hal ini Pertamina Hulu Rokan,” kata Ketua Tim Survei Upacara Peringatan Harlah Pancasila Sarwo Edy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengambil tempat di wilayah kerja Blok Rokan yang kini dikelola Pertamina Hulu Rokan. Hal itu untuk menunjukkan bahwa dalam hal ketahanan energi, rakyat Indonesia dengan segenap sumber daya manusianya sudah mampu mengelola dan berdiri di kaki sendiri.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini menegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa dalam hal ketahanan energi kita sudah mampu,” ujarnya.
Lanjut dia, persiapan di lapangan sudah dilakukan melalui kerja sama dengan Pemda dan PHR Dumai. BPIP terus mematangkan persiapan agar pelaksanaannya di Lapangan Garuda PHR Dumai bisa digunakan untuk upacara kenegaraan.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir secara langsung untuk menjadi inspektur upacara. Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga dijadwalkan hadir. Ketua MPR Bambang Soesatyo akan bertindak sebagai pembaca teks Pancasila.
Ketua DPR Puan Maharani akan menjadi pembaca UU 1945. Doa akan dibacakan oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Upacara akan melibatkan Paskibraka tingkat nasional dan Provinsi Riau.
Peserta upacara peringatan Harlah Pancasila di Blok Rokan diperkirakan sebanyak seribu orang dari unsur TNI, Polri, ASN, pegawai PT Pertamina, dan pelajar.
Sebelumnya, peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2022 digelar di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tahun 2023, dilaksanakan di Lapangan Monas, Jakarta.
“Dengan peringatan Hari Lahir Pancasila di salah satu blok migas ini, di akhir kepemimpinan Pak Presiden menegaskan Indonesia sudah mampu mengelola ketahanan energi,” kata Edy menegaskan.
Redaksi Gerak News