Gerak News, Jakarta-Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mendukung PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersinergi dengan ExxonMobil dalam mengembangkan teknologi penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS), serta carbon capture, utilization and storage (CCUS) di Pulau Sumatera.
Gus Falah menyatakan, CCS dan CCUS merupakan bisnis yang sejalan dengan upaya dekarbonisasi Indonesia.
“Jadi bisa dikatakan, upaya kita menurunkan emisi karbon seiring dengan memacu pertumbuhan ekonomi dan investasi, melalui CCS dan CCUS ini,” ujar Gus Falah, Kamis (16/5/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, tak salah apabila PHE membangun bisnis CCS dan CCUS. Sebab berdasarakan riset Boston Consulting Group, nilai pasar dari CCS pada 2030 diproyeksikan mencapai US$134 miliar.
Gus Falah melanjutkan, menurut riset yang sama, nilai transaksi CCS meningkat lagi pada 2040 ke angka US$440 miliar.
“Jadi berbisnis teknologi CCS dan CCUS ini memang prospektif,” ujar Gus Falah.
“Ditambah lagi, bisnis ini cocok dengan masa transisi energi kita, yang menuju tercapainya Net Zero Emission,” pungkasnya.
Sebelumnya, sinergi PHE dan ExxonMobil yang bertajuk Pre-Liminary Agrement tersebut diteken di Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA CONVEX) ke-48 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.
Melalui kesepakatan itu, PHE dan ExxonMobil akan menyiapkan rancangan model komersial untuk mengembangkan CCS/CCUS HUb di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES).
Wilayah kerja PHE OSES itu dinilai potensial untuk menyimpan karbon dioksida (CO2) asal dalam dan luar negeri melalui Asri Basin Project CCS Hub.
Redaksi Gerak News