Gerak News, Jakarta- Meski sudah mediasi, ternyata tak mudah menghilangkan ingatan publik untuk memaafkan seseorang.
Seperti yang dialami Yayik Susilawati, ASN SMAN 1 Cerme Gresik yang harus berurusan dengan warga net se-Indonesia. Netizen menyerang akun media sosial (medsos) Yayik Susilawati.
Di akun medsosnya, Yayik tidak banyak menampilkan diri sebagai sosok tenaga usaha (TU) di SMAN 1 Cerme Gresik. Namun, Yayik lebih banyak mengupload video dan fotonya sebagai instruktur aerobik dan zumba.
Di Gresik, Yayik terkenal sebagai instruktur aerobik yang aktif dengan suara yang menggelegar.
“Alasan apapun, apalagi alasan mobil menutup jalan . Bukan dengan cara menghentikan ibadah orang lain,” kata Reni di kolom komentarnya.
Banyak netizen yang menyayangkan ulah Yayik karena pekerjaannya sebagai ASN di SMAN 1 Cerme. Sekolah terkenal di Gresik.
Nyaris dari 4.000 komentar membanjiri akun medsos Yayuk Susilawati.
Sampai berita ini diturunkan, akun Yayik Susilawati langsung diprivat. Sehingga, netizen tidak bisa lagi mengakses akun media sosialnya, baik INSTAGRAM, Facebook, maupun YouTube,
Sementara itu, Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur (Jatim) memberikan hukuman kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Yayik Susilawati, pelaku yang membubarkan ibadah umat kristen di Kabupaten Gresik.
Perempuan yang juga instruktur zumba itu diskorsing (dirumahkan) hingga terancam dimutasi sehingga tidak lagi bekerja di SMAN 1 Cerme.
Kepala SMAN 1 Cerme Indah Nusa Rini menyampaikan Yayik tercatat sebagai tenaga administrasi tata usaha di sekolah telah dilakukan pembinaan oleh Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur Kabupaten Gresik.
“Sudah dipanggil dan dilakukan pembinaan kepada yang bersangkutan,” katanya.
Setelah dilakukan pembinaan oleh sekolah maupun Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Indah menyatakan jika yang bersangkutan telah dirumahkan dari sekolah.
“Untuk kondusifnya di sekolahan, mulai hari ini dirumahkan. Sampai menunggu keadaan kondusif sehingga yang bersangkutan tidak lagi beraktivitas di sekolah,” ujarnya.
Pihak sekolah sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh Yayik. Menurutnya, hal tersebut seharusnya tak pantas dilakukan, apalagi sekarang ASN.
Redaksi Gerak News