Gerak News, Jakarta- Kampung Cirendeu Cimahi adalah tempat istimewa di mana penduduknya masih menjaga warisan budaya yang berharga. Kampung ini memegang kepercayaan Sunda Wiwitan.
Dikutip dari Buku Budaya Spiritual Parahyangan di Tanah Mataram, Noor Sulistyobudi, (2017: 37), Sunda Wiwitan adalah agama yang telah dianut sekelompok masyarakat Sunda sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan sebelum Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia.
Sunda Wiwitan juga memiliki satu Tuhan yang disebut dengan Sang Hyang Kersa.
Kampung Cirendeu Cimahi merupakan sebuah tempat yang begitu memukau di kota Cimahi. Lokasinya di sebuah lembah yang dikelilingi tiga gunung, yaitu Gunung Gajahlangu, Gunung Kunci, dan Gunung Cimenteng.
Kampung ini memiliki pesona yang inspiratif dan edukasi, cocok untuk yang ingin berwisata keluarga. Selain karena alamnya yang indah, pengunjung juga dapat belajar tentang budaya bahasa Sunda, dan tradisi lokal di sana.
Selain itu, di sana terkenal dengan masyarakatnya yang menjadikan ketela atau singkong sebagai makanan pokoknya. Tentu saja, kondisi ini sangat menguntungkan, karena tidak terdampak kenaikan harga beras.
Daya tarik lain yang menjadi magnet dari kampung ini adalah masyarakatnya masih memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan hingga saat ini. Kepercayaan Sunda asli ini mengajarkan untuk selalu melestarikan budaya serta adat istiadat.
Ada dua prinsip yang dipegang oleh masyarakat Cirendeu yakni Ngidung Ka waktu dan Mibapa Ka Jaman.
Ngidung Ka Waktu adalah sebagai warga kampung ada mempunyai cara dan ciri masing-masing. Sedangkan Mibapa Ka Jaman berarti masyarakat di kampung ini tidak melawan perubahan zaman justru mengikutinya. Hal ini bisa dilihat dengan adanya teknologi seperti TV, handphone maupun penerangan.
Adat istiadat yang masih dipegang teguh inilah yang membuat Kampung Adat Cirendeu terkenal. Banyak yang mendatangi tempat ini dengan berbagai tujuan seperti penelitian, wisata dan lain-lain.
Redaksi Gerak News