Gerak News, Jakarta- Baru-baru ini seorang ASN bernama Yayik Susilawati menjadi sorotan setelah aksinya membubarkan paksa jemaat gereja saat ibadah.
Buntutnya, kini Yayik Susilawati seorang ASN di SMA Negeri 1 Cerme, Gresik itupun dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Diketahui, Yayik Susilawati merupakan seorang ASN di SMA Negeri 1 Cerme, Gresik.
Informasi yang beredar, Yayik berprofesi sebagai staf tata usaha di SMA tersebut.
Kini ia dipolisikan imbas aksinya membubarkan ibadah komsel jemaat GPIB di Perumahan Cerme Indah, Kabupaten Gresik, Rabu (8/5/2024) lalu.
Dimana videonya saat membubarkan dan meneriaki jemaat gereja pun viral di media sosial.
Terkini, Yayik ASN pelaku pembubaran paksa jemaat gereja dilaporkan ke Bareskrim Polri.
“Atas nama organisasi dan umat Kristen seluruh Indonesia akan melaporkan seorang ASN yang bernama Yayik Susilawati dari SMAN 1 Cerme Gresik Jawa Timur ke Bareskrim Polri pada Senin 13 Mei 2024,” dilansir dari unggahan akun Instagram aktivis @permadiaktivis2.
Dimana sebelumnya video pembubaran ibadah jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat Benowo (GPIB) di Perumahan Cerme Indah, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur itupun viral di media sosial.
Video yang ramai di media sosial dan grup WhatsApp memiliki durasi 1 menit 20 detik.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (8/5/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam video tersebut, terlihat satu keluarga tiba-tiba mengganggu aktivitas ibadah jemaat GPIB Benowo.
Perseteruan muncul saat satu satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anak laki-laki itu berteriak-teriak.
Situasi tersebut pun mengundang perhatian warga sekitar dan berdatangan dengan upaya meredam situasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jemaat gereja berjumlah 30 orang sedang menjalankan ibadah.
Tiba-tiba datang keluarga Yayik meminta agar jemaat menghentikan ibadahnya.
“Berhenti berhenti jangan nyanyi,” ucap Yayik.
“Nyanyi lagi hancur kamu,” lanjutnya.
Terkuak, inilah duduk perkara jemaat gereja di Gresik diteriaki dan dibubarkan oleh tetangga.
Baru-baru ini viral di media sosial jemaat gereja di Gresik dibubarkan dan diteriaki saat beribadah.
Kini terkuak, berikut duduk perkara jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat Benowo (GPIB) itu dibubatkan saat beribadah.
Adapun kegiatan peribadatan umat Kristiani di Perumahan Cerme Indah, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, sempat dihentikan oleh tetangga lantaran dipicu kesalahpahaman.
Hal tersebut dialami oleh jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB Benowo) saat menggelar ibadat di kediaman Hormali Sirait (Manurung) di Perumahan Cerme Indah, Rabu (8/5/2024) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Kasus tersebut telah diselesaikan secara damai melalui mediasi pada Kamis (9/5/2024) malam.
Kepala Desa Betiting Musholi mengungkapkan, penghentian tersebut dilakukan oleh keluarga Y yang masih bertetangga.
Aksi itu diduga dipicu salah paham lantaran parkir mobil jemaat menutupi akses menuju rumah Y.
Y, istri, beserta anaknya sempat berteriak dan mengumpat.
Namun kemudian warga berdatangan untuk melerai.
“Hanya kesalahpahaman, sebenarnya warga itu habis operasi terus menggelar doa bersama sebagai rasa syukur,” ujar Kepala Desa Betiting Musholi, Jumat (10/5/2024).
Musholi menjelaskan, kegiatan peribadatan itu sudah atas seizin pihak RT.
Redaksi Gerak News