Gerak News, Jakarta- Sebanyak 1.500 warga Baduy dari Desa Kanekes, Lebak, Banten, akan menjalani tradisi Seba Baduy. Mereka akan berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Lebak di Rangkasbitung dan Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang.
Pemberitahuan pelaksanaan tradisi ini sudah dilayangkan masyarakat adat Baduy lewat surat bernomor 400.6/16/PEM/2001/V/2024 ke Pemerintah Kabupaten Lebak.
“Menindaklanjuti hasil musyawarah Lembaga Adat Tangtu Tilu Jaro Tujuh Desa Kanekes tentang pelaksanaan ritual Seba Baduy Tahun 2024,” ujar Kepala Desa Kanekes Saidja dalam surat pemberitahuan, Rabu (8/5/2024).
Saidjah menjelaskan tradisi Seba Baduy akan dilaksanakan pada 17-19 Mei 2024. Dia memperkirakan ada 1.500 orang Baduy yang ikut menjalani tradisi ini.
“Tempat awal pemberangkatan di Balai Desa Kanekes dengan jumlah peserta 1.500 orang,” jelasnya.
Tradisi Seba Baduy merupakan ritual wajib setiap tahun bagi masyarakat adat Baduy. Tradisi ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian tradisi yang ada di Baduy.
Mulanya, orang Baduy menutup kawasan Baduy Dalam di Kampung Cibeo, Cikartawarna, dan Cikeusik, untuk menjalani tradisi Kawalu. Tradisi Kawalu dilaksanakan selama 3 bulan dari 13 Februari sampai 13 Mei.
Setelah Kawalu, orang Baduy akan menjalankan tradisi Ngalaksa. Tradisi ini berupa membuat laksa atau makanan tradisional.
Setelah seluruh rangkaian adatnya dijalani, orang Baduy akan melakukan tradisi Seba Baduy. Bagi orang Baduy Dalam, Seba Baduy dilakukan dengan cara berjalan kaki dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, ke pusat Pemerintahan Kabupaten Lebak di Rangkasbitung.
Keesokan harinya, orang Baduy melanjutkan perjalanan ke Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang. Mereka datang untuk bertemu dengan kepala daerah yang disebut Bapa Gede. Di hadapan kepala daerah, mereka akan menyampaikan pesan-pesan adat bagi kepala daerah.
Redaksi Gerak News