Gerak News, Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan komitmen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengutamakan pasokan gas untuk kebutuhan domestik, menunjukkan SKK Migas menerapkan prinsip kedaulatan energi.
Dengan begitu, sambung Gus Falah, komitmen SKK Migas itu mencerminkan hak negara untuk secara mandiri menentukan kebijakan pengelolaan energi guna mencapai ketahanan energi.
“Sebagai ‘juru kunci’ hulu migas, SKK Migas memang harus memastikan kebersinambungan pasokan gas agar ketahanan energi nasional terjaga,” kata Gus Falah, Rabu (8/5/2024).
Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, sejauh ini produksi gas mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan produksi gas di 2023 yang meningkat 2,2% dibandingkan produksi gas 2022.
Gus Falah pun optimistis kedepannya produksi gas tetap meningkat dengan adanya beberapa proyek yang onstream, seperti Tangguh Train 3, Abadi Masela serta Jambaran Tiung Biru.
“Penemuan-penemuan cadangan gas baru seperti di Andaman, juga seharusnya menambah optimisme kita akan peningkatan produksi gas,” ujar Gus Falah.
“Dan untuk memastikan ketahanan energi kita, maka komitmen SKK Migas untuk menerapkan prinsip kedaulatan energi juga harus dipertahankan,” sambungnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data SKK Migas, lifting (salur gas) per Maret 2024 tercatat sebesar 5.367,7 BBTUD (billion british thermal unit per day).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.109,6 BBTUD atau sebesar 77% dialokasikan untuk pasar domestik dan kelebihannya sejumlah 1.258,1 BBTUD atau sekitar 23% diekspor.
Redaksi Gerak News