Gerak News, Jakarta – Kita banyak mengenal gunung berapi yang ketika erupsi, menyemburkan cairan panas, yang biasa di sebut lava. Tapi jangan heran, ternyata ada gunung di antartika yang mengeluarkan serbuk emas saat terjadi erupsi.
Gunung itu bernama Erebus.
Gunung Erebus adalah gunung berapi paling aktif di selatan dunia dan disebut sebagai salah satu gunung paling ganas di benua Antartika, menurut IFL Science.
Dilansir dari lamar New Scientist, Gunung Erebus adalah gunung berapi terbesar di Antartika yang memuntahkan kristal kecil emas metalik ke udara. Ketinggiannya mencapai 3.794 meter atau setara dengan 12.448 kaki.
Temuan tersebut pertama kali dipublikasikan tahun 1991 di jurnal Geophysical Research Letter oleh tim peneliti yang dipimpin Kimberly Meeker. Ahli geologi Amerika telah menemukan partikel berukuran antara 0,1 dan 20 mikrometer di gas vulkanik, dan 60 mikrometer di salju sekitar gunung Erebus.
Menurut IFL Science, dalam satu hari, diperkirakan gunung berapi tersebut memuntahkan sekitar 80 gram emas – yang bernilai sekitar 6.000 dollar AS. Meskipun gunung berapi lain di Antartika diketahui mengeluarkan emas, Gunung Erebus adalah satu-satunya gunung berapi yang mengeluarkan emas dalam bentuk logam.
Dilansir dari Metro UK, Tamsin Mather, profesor ilmu bumi di Universitas Oxford, mengatakan, Gunung Erebus memiliki “kimia magma yang tidak biasa”. Lava dari Gunung Erebus mengeluarkan gas panas yang membawa emas bersama material lain yang mudah menguap pada suhu 1.000 derajat celsius.
Saat bersentuhan dengan udara, gas mendingin hingga di bawah 100 derajat celsius, mengendapkan banyak bahan, termasuk logam seperti seng dan tembaga. Hal tersebut terjadi dalam jarak satu atau dua meter dari lahar panas. Emas yang dihasilkan gunung Erebus tidak akan menjadikannya ladang emas yang kaya. Namun, endapan emas yang berasal dari batuan vulkanik dapat digunakan ahli geologi untuk memahami bagaimana gunung berapi dapat mengonsentrasikan logam tersebut.
Redaksi Gerak News