Gerak News, Jakarta – Kemacetan di lintas timur Sumatera, dari Km 58 hingga 70 Betung, Banyu Asin Sumatera Selatan, membuat antrian kendaraan mengular hingga 11 km. Banyak faktor menjadi penyebab kemacetan terparah sepanjang sejarah itu. Mulai dari lebar jalan yang sempit, ketidak disiplinan pemudik dalam mengendarai kendaraan di jalan, hingga masih ada truk truk logistik yang masih bergentayangan melintas. Padahal sudah ada himbauan 5 hari sebelum lebaran, truk truk barang tidak boleh ada yang melintas.
Kapolda memerintahkan jajarannya untuk bisa mengurai kemacetan selama 2 hari ini. Sedangkan permasalahan kendaraan logistik atau truk pengangkut barang yang terlanjur melintas, agar menepi, dan boleh melanjutkan perjalanannya setelah lebaran.
“ Dari dinas Kepolisian, Dinas Perhubungan hingga Satpol PP, akan meminggirkan semua kendaraan truk untuk tidak melintas, kecuali angkutan umum atau bus pengangkut penumpang, truk truk pengangkut sembako dan bahan bakar “ tegas Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Rachmad Wibowo.
Beliau juga mengatakan bahwa Lintas Timur Sumatera Selatan, seperti halnya Pantura di Pulau Jawa, sebelum ada tol. Tidak heran, ada penyempitan penyempitan jalan, banyak elevasi elevasi yang tinggi.
Kemacetan juga terjadi di jalan Bypass, dekat terminal Alang Alang Lebar, kota Palembang, masih banyak truk yang tidak di perbolehkan melintas, memenuhi setengah badan jalan, akibatnya hanya setengah badan jalan lainnya yang bisa dilalui kendaraan pribadi atau bus angkutan umum.
Redaksi Gerak News